Dalam acara yang
berlangsung di Jakarta Convention Centre tersebut, Pemerintah
memberikan penghargaan bagi 1.402 pendonor darah sukarela yang
diserahkan secara simbolis oleh Presiden kepada 14 perwakilan dari 14
Provinsi.
Penerima Satyalencana Kebaktian Sosial itu masing-masing Asep Djuanda dari DKI Jakarta, Raden Iyus Roeseno dari Banten, Anton Riyadi dari Lampung, Puardi Djarius dari Kepulauan Riau, Rizal Barnadi Jawa Barat, dan Djumari dari Jawa Tengah.
Kemudian,
Widi Asmoro dari Jawa Timur, Bernadheta Wuriningsih dari Yogyakarta, I
Gusti Gede Getas dari Bali, Rustamaji dari NTB, Ahmad Fatoni dari
Kalimantan Barat, Hamzah dari Kalimantan Timur, Melky Petrus dari
Sulawesi Utara dan Ayu Rochayu dari Papua.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam acara tersebut mengatakan donor darah merupakan salah satu kegiatan penting untuk menjaga ketahanan ketersediaan darah bagi sejumlah kepentingan medis secara nasional.
Ketua Umum Palang Merah
Indonesia (PMI) Jusuf Kalla saat menyampaikan sambutan dalam penyerahan
Satyalencana Kebaktian Sosial di Jakarta, Jumat, mengatakan, upaya
tersebut antara lain dengan membuka unit donor darah di sejumlah
kampus dan juga pusat perbelanjaan.
Penerima Satyalencana Kebaktian Sosial itu masing-masing Asep Djuanda dari DKI Jakarta, Raden Iyus Roeseno dari Banten, Anton Riyadi dari Lampung, Puardi Djarius dari Kepulauan Riau, Rizal Barnadi Jawa Barat, dan Djumari dari Jawa Tengah.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam acara tersebut mengatakan donor darah merupakan salah satu kegiatan penting untuk menjaga ketahanan ketersediaan darah bagi sejumlah kepentingan medis secara nasional.
Kepala
Negara mengatakan, orang yang telah 100 kali mendonorkan darah telah
membantu sesama manusia dan mendukung ketahanan ketersediaan darah
nasional.
Presiden juga menggarisbawahi tentang
pertambahan jumlah kendaraan bermotor yang berpengaruh pada peningkatan
jumlah kecelakaan lalu lintas serta kebutuhan akan darah.
"Tidak
sedikit korban kecelakaan lalu lintas yang membutuhkan darah, dan juga
diperlukan stok darah nasional untuk keadaan darurat tertentu dan
memenuhi kebutuhan darah secara rutin," kata Presiden.
Palang Merah Indonesia (PMI) mendorong peningkatan donor darah usia muda seiring dengan naiknya kebutuhan darah untuk berbagai kepentingan medis dan penanganan bencana.
"Setiap
negara maju, kebutuhan darah semakin bertambah. Bagaimana usaha
membiasakan donor darah menjadi gaya hidup, generasi umur 20 tahun
diharapkan menjadi bagian dari donor darah," kata Jusuf Kalla.
Ketua Umum
Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla mengatakan pendonor darah sukarela
merupakan mitra setia PMI dalam menyumbangkan darah.
Program pemberian penghargaan diharapkan bisa mendorong peningkatan pendonor darah sukarela.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar